3 Juta Pengguna Baru Terdaftar di Telegram selama Server Facebook Mengalami Gangguan. Kemarin hingga siang tadi, platform Facebook mengalami gangguan atau error terparah sepanjang sejarah berdirinya perusahaan raksasa tersebut. Selain durasi errornya yang terbilang cukup lama (hingga menimbulkan kepanikan), error tersebut juga berdampak pada aplikasi atau layanan lain yang berada dibawah mereka yaitu Instagram, WhatsApp, dan Mesengger. Hal tersebut nampaknya malah membawa keuntungan bagi Telegram, platform chatting gratis yang juga merupakan saingan dari WhatsApp.
Tuntutan orang-orang yang ingin terus berkomunikasi dengan keluarga, rekan kerja, pasangan, dan komunitasnya selama server Facebook mengalami gangguan, akhirnya membuat mereka mencoba beralih ke Telegram.
Melalui akun channel Telegram miliknya, founder Telegram mengatakan dalam 24 jam terakhir platform chatting Telegram mengalami penambahan pengguna baru sebanyak 3 juta.
Telegram sendiri merupakan platform chatting yang dikenal memiliki privasi yang kuat. Mereka terus berkomitmen untuk membangun ekosistem dimana pengguna merasa aman saat menggunakan Telegram, tanpa ada yang memata-matai. Karena hal tersebut, Telegram dibanned di Iran dan Rusia karena menolak permintaan dari pemerintah negara setempat yang meminta kunci enkripsi dan pengguna Telegram di negara tersebut.
Dalam lima tahun berjalannya Telegram sendiri, belum pernah sekalipun telegram tersandung kasus pelanggaran data. Hal ini juga yang membuat orang-orang mulai beralih ke Telegram, terutama semenjak kasus pelanggaran data besar-besaran di Facebook beberapa waktu lalu.
Dari 3 juta pengguna baru yang mendaftar ke Telegram saat server down, mungkin banyak diantaranya hanya karena coba-coba atau penasaran. Namun mungkin banyak juga yang bakal jatuh cinta dengan Telegram setelah menggunakannya. Di Telegram sendiri memiliki fitur yang tidak ada di WhatsApp, seperti fitur polling, free emoticons, serta dukungan multiple account, serta fitur channel. (yuyudhn/linuxsec)