5 Sistem Operasi Linux yang Menyediakan Update Bleeding Edge

929

Kata “Bleeding Edge” menunjukkan sesuatu yang cukup beresiko jika itu berhubungan dengan sistem operasi. Misalnya paket yang disediakan oleh update bleeding edge biasanya masih memiliki bug karena kita akan bertindak sebagai testernya. Namun perlu diketahui juga bahwa tetap ada keuntungan bagi kita yang melakukan update dari sistem operasi yang memiliki repository bleeding edge. Kita jadi bisa lebih awal menyicipi fitur baru yang akan ditambahkan ke versi stable.

Nah jika kalian tertarik dengan OS yang menyediakan update bleeding edge, dan berani mengambil sedikit resiko yang sudah saya terangkan diatas, inilah daftar sistem operasi yang menyediakan update secara bleeding edge.

Debian Sid

Meskipun Debian dikenal dengan kestabilan OS nya, namun mereka juga menyediakan versi rolling release atau bleeding edge update bernama Debian Sid. Beberapa sistem operasi populer yang merupakan turunan Debian Sid antara lain Kali Linux dan Siduction.

Arch Linux

Arch Linux dan turunannya menyediakan update bleeding edge secara default. Arch berusaha untuk membuat program atau paket di OS nya semodern mungkin tanpa merusak sistem.

Baca Juga  GNOME 3.32 Dirilis dengan Banyak Perbaikan, Peningkatan Kinerja, dan Fitur Baru

Selain itu, di Arch juga disediakan Arch User Repository atau AUR dimana pengguna diperbolehkan untuk meng-compile dan mendistribusikan paket atau aplikasi yang tidak disediakan oleh developer. Hal ini membuat hampir seluruh paket aplikasi bisa ditemukan di AUR.

Gentoo

Pengguna baru mungkin akan kesulitan untuk menggunakan Gentoo. Namun bagi kalian yang ingin “kenal lebih dekat” dengan GNU/Linux, mungkin Gentoo merupakan salahsatu OS yang bisa dicoba.

Secara default, Gentoo sendiri sebenarnya cukup stabil. Gentoo lebih fokus pada fleksibilitas daripada bleeding edge. Berbeda dengan mayoritas distro lain yang menyediakan paket yang sudah dicompile di repository, pengguna Gentoo harus mengunduh source dan mengcompile paketnya di komputer mereka sendiri. Gentoo memiliki sistem rilis stabil (arch) dan tidak stabil (~arch). Hanya saya untuk versi bleeding edge (~arch) memang dinonaktifkan secara default.

Baca Juga  5 Video Editor Open Source Terbaik untuk GNU/Linux

OpenSUSE Tumbleweed

Tumbleweed adalah versi rolling release dari OpenSUSE. Distro ini sangat cocok bagi kalian menyukai distro OpenSUSE namun tidak sabar jika harus menunggu lambatnya update versi Leap.

Fedora Rawhide

openSUSE dan Fedora memiliki beberapa kesamaan. Mereka didukung oleh perusahaan enterprise, SUSE dan Red Hat. Mereka juga dua distro terbesar yang menggunakan format paket RPM. Jadi sudah sepantasnya bahwa keduanya memiliki versi bleeding edge dari sistem operasi mereka.

Untuk Fedora, versi bleeding edge ini disebut Rawhide. Rawhide adalah tempat untuk menguji paket software terbaru. baik untuk memperbaiki bug dan melihat kode terbaru lebih awal.

Mirip dengan openSUSE dan desktop KDE Plasma, Fedora dikenal dengan implementasi GNOME yang terbaik. Jika kalian adalah fan berat GNOME, Rawhide adalah pilihan tepat untuk mencoba versi terbaru GNOME sesegera mungkin.

Oke mungkin sekian sharing kali ini. Jika ada yang ingin ditambahkan silahkan tinggalkan komentar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here